Rabu, 21 Oktober 2009

Terimakasih Bapak H. Jusuf Kalla........


Akhirnya setelah selama 5 tahun memimpin bangsa ini bersama H. Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Wakil Presiden RI berakhir sudah pengabdian Jusuf Kalla. Tepat pada tanggal 20 Oktober 2009 dengan dilantiknya pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2009-2014.Banyak pihak yang menaruh hormat dan salut atas perjuangan dan kerja keras beliau selama memimpin bangsa ini.

Berikut profil singkat pria asal Makasar ini :

Pria bernama asli Muhammad Jusuf Kalla lahir di Watampone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan pada tanggal 15 Mei 1942) sebagai anak ke-2 dari 17 bersaudara dari pasangan Haji Kalla dan Athirah, pengusaha keturunan Bugis yang memiliki bendera usaha Kalla Group. Bisnis keluarga Kalla tersebut meliputi beberapa kelompok perusahaan di berbagai bidang industri. Tahun 1968, Jusuf Kalla menjadi CEO dari NV Hadji Kalla. Di bawah kepemimpinannya, NV Hadji Kalla berkembang dari sekedar bisnis ekspor-impor, meluas ke bidang-bidang perhotelan, konstruksi, pejualan kendaraan, perkapalan, real estate, transportasi, peternakan udang, kelapa sawit, dan telekomunikasi. Di Makassar, Jusuf Kalla dikenal akrab disapa oleh masyarakat dengan panggilan Daeng Ucu.

Pengalaman organisasi kemahasiswaan Jusuf Kalla antara lain adalah Ketua HMI Cabang Makassar tahun 1965-1966, Ketua Dewan Mahasiswa Universitas Hasanuddin (UNHAS) 1965-1966, serta Ketua Presidium Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) tahun 1967-1969. Sebelum terjun ke politik, Jusuf Kalla pernah menjabat sebagai Ketua Kamar Dagang dan Industri Daerah (Kadinda) Sulawesi Selatan. Hingga kini, ia pun masih menjabat Ketua Ikatan Keluarga Alumni (IKA) di alamamaternya Universitas Hasanuddin, setelah terpilih kembali pada musyawarah September 2006.

Jusuf Kalla menjabat sebagai menteri di era pemerintahan Abdurrahman Wahid (Presiden RI yang ke-4), tetapi diberhentikan dengan tuduhan terlibat KKN. Jusuf Kalla kembali diangkat sebagai Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat di bawah pemerintahan Megawati Soekarnoputri (Presiden RI yang ke-5). Jusuf Kalla kemudian mengundurkan diri sebagai menteri karena maju sebagai calon wakil presiden, mendampingi calon presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Dengan kemenangan yang diraih oleh Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Presiden RI yang ke-6, secara otomatis Jusuf Kalla juga berhasil meraih jabatan sebagai Wakil Presiden RI yang ke-10. Bersama-sama dengan Susilo Bambang Yudhoyono, keduanya menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI yang pertama kali dipilih secara langsung oleh rakyat.

Pria menjabat sebagai ketua umum Partai Golongan Karya menggantikan Akbar Tanjung sejak Desember 2004 hingga 9 Oktober 2009. Pada 10 Januari 2007, ia melantik 185 pengurus Badan Penelitian dan Pengembangan Kekaryaan Partai Golkar di Kantor DPP Partai Golongan Karya di Slipi, Jakarta Barat, yang mayoritas anggotanya adalah cendekiawan, pejabat publik, pegawai negeri sipil, pensiunan jenderal, dan pengamat politik yang kebanyakan bergelar master, doktor, dan profesor.


Banyak hal yang bisa kita ungkapkan atas pria yang lebih suka mengenakan kemeja lengan pendek biasa daripada jas lenkap ini. Tokoh mantan wakil presiden kita ini mungkin bisa disejajarkan bersama wakil presiden kita layaknya Mohammad Hatta atau Adam Malik. Wakil presiden di tangan Jusuf Kalla tidak hanya sebagai ban serep namun bekerja aktif dalam menentukan kebijakan-kebijakan pemerintahan. Bargaining Power yang dimiliki Jusuf Kalla terhadap atasannya sendiri (Presiden) sangatlah besar, bahkan kalla mampu mengkritik keras kebijakan Presiden yang dianggapnya tidak efisien semisal rencana SBY menambah lembaga baru untuk melanjutkan reformasi.

Latar belakangnya sebagai Saudagar juga mempengaruhi kebijakan dan tingkah laku beliau. Sederhana, tegas, berani mengambil resiko, bicara apa adanya dan pro rakyat. Beberapa kebijakan pemerintah sumbangan beliau yang tidak bisa kita kesampingkan adalah :

1. BLT (Bantuan Langsung Tunai) memang kebijakan ini adalah kebijakan Pemerintah secara umum, namun Jusuf Kallau juga turut merancang didalamnya. Beliau sadar bahwa kenaikan harga minyak dan pengurangan subsidi akan memberatkan rakyat miskin. Untuk itulah beliau memikirkan BLT bagi rakyat miskin sebagai kompensasi atas hal itu.

2. Saat sidang kabinet Jusuf Kalla memerintahkan para menterinya dan Staffnya untuk melepas sepatu mereka termasuk sepatu beliau. Beliau menunjukan bahwa sepatu beliau adalah buatan dalam negeri........sungguh luar biasa seorang Wapres yang notabene pejabat nomor dua di negeri kita tak malu menggunakan merk produksi dalam negeri tak seperti pejabat-pejabat kita yang lain sibuk bebelanja di butik-butik mewah bahkan memborong barang saat berkunjung dinas ke luar negeri.

3. Kebijakan konfersi Gas dari minyak tanah yang beliau cetuskan telah mampu menuai hasil, penghematan anggaran dari subsidi BBM sebesar 30 Triliyun rupiah mampu dilakukan kita. Padahal kebijakan ini sangat-sangat ditentang sebelumnya bahkan oleh rakyat sendiri, namun beliau tetap jalan terus karena pendangan kedepan beliau bahwa jika dibiarkan subsidi minyak tanah akan memberatkan negara disamping ketersediaannya juga akan habis pada waktunya nanti sedangkan Gas alam kita sangat melimpah (Indonesia nomor satu loh)

4. Pembangunan Pebangkit Listrik 10.000 megawatt adalah trobosan beliau selanjutnya, meski banyak ditentang namun banyak pula yang mengamininya. "Tak akan maju industri sebuah bangsa jika tak ada listrik" begitu sebutnya sepontan.

Dikutip dari http://www.kaskus.us/showthread.php?t=2615153

0 komentar:

Posting Komentar